Seperti dua buku kembar, buku Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan hadir melengkapi buku Sal Murgiyanto berjudul Pertunjukan Budaya dan Akal Sehat yang telah lebih dulu terbit. Tentunya, ini semakin melengkapi kabar gembira bagi para peneliti, pengkaji, pemerhati, dan pelaku seni di Indonesia. Sebagaimana diketahui bersama, buku-buku referensi di bidang seni jarang sekali diterbitkan karena pangsa pasarnya yang dipandang tidak menjanjikan oleh kebanyakan penerbit, di samping langkanya para penulis dan pemikir di bidang ini.
Buku Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan berisikan dua puluh satu artikel yang mencoba melihat hubungan ulang-alik antara teori, prinsip, dan konsep-konsep penulisan kritik seni dengan praktik seni pertunjukan di Indonesia muthakhir serta pengalaman penonton dalam mengapresiasikannya. Disusun dalam empat diskusi utama, Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan mengetengahkan dasar-dasar penulisan kritik pertunjukan serta wawasan pertunjukan yang diperlukan sebagai bekal bagi seorang kritikus seni pertunjukan, yang diteruskan dengan contoh-contoh dari dua model penulisan kritik pertunjukan, yakni kritik atas konsep dan riwayat kekaryaan tokoh seni pertunjukan serta peristiwa perayaan pertunjukan dalam berbagai festival. Kehadiran Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan melengkapi pemikiran-pemikiran Dr. Sal Murgiyanto, yang sebelumnya telah dipublikasikan melalui beberapa buku antara lain Ketika Cahaya Merah Memudar: Sebuah Kritik Tari (1993), Kritik Tari: Bekal dan Kemampuan Dasar (2002), sertaTradisi dan Inovasi (2004).
Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan merupakan buku yang disusun dari artikel-artikel Dr. Sal Murgiyanto, seorang penari-penata tari, pendidik, pemikir, dan kritikus seni pertunjukan yang dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, 27 Desember 1945. Sal memperoleh gelar Seniman Seni Tari dari ASTI Yogyakarta (1975), gelar M.A. dari Departemen Tari Dan Teater Universitas Colorado (1976), dan gelar Ph.D. dari Departemen Kajian Pertunjukan Universitas New York (1991). Sal pernah menjadi Dosen antara lain di ASTI Yogyakarta, IKJ Jakarta, Pasca Sarjana UGM, ISI Surakarta, ISI Yogyakarta, University of California, dan Taipei National University of the Art. Sal juga pernah terlibat sebagai Wakil Presiden Asian Dance Association, Anggota DKJ, Konsultan Yayasan Kesenian Jakarta, Ketua Masyarakat Kesenian Jakarta, Pendiri dan Ketua Pelaksana Indonesian Dance Festival, Anggota World Dance Alliance Asia Pacific, Ketua Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, dan Anggota Yayasan Seni Budaya Jakarta (IKJ).
Saat ini Sal Murgiyanto mendirikan dan menggerakkan komunitas Senrepita Yogyakarta, yang berupaya menumbuhkan karya-karya dan wacana tari kontemporer khususnya, dan memajukan kegiatan budaya pada umumnya. Senrepita bisa diartikan sebagai “Seni Pertunjukan Pilihan Kita,” namun bisa pula diartikan sebagai “Sentonorejo 7A,“ alamat kediaman Sal Murgiyanto, yang menjadi sekretariat komunitas ini. Pendirian Senrepita bermula dari gagasan Sal Murgiyanto untuk mengembangkan wacana dan karya tari di Yogyakarta melalui kegiatan gelar dan diskusi tari dalam lingkup terbatas. Bersama Anastasia Melati, Sal Murgiyanto kemudian mengembangkan kegiatan ini hingga akhirnya Senrepita terbentuk pada Maret 2014. Pada agustus 2014, Senrepita turut menginisiasi dan mengorganisir program Coaching Clinic Menuliskan Pertunjukan (CCMP) yang dihelat di Jakarta, Surakarta, Cirebon, dan Yogyakarta, dengan mengumpulkan beberapa penulis dan tutor kritik seni pertunjukan dari seluruh Indonesia. Selain terus menyelenggarakan gelar dan diskusi tari, kini Senrepita juga fokus pada bidang penulisan kritik dan referensi dengan memproduksi buku-buku seni pertunjukan.
Judul: Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan
Penulis: Sal Murgiyanto
Editor : Dede Pramayoza
Penerbit: Penerbit Pasca Sarjana – IKJ dan Komunitas SENREPITA Yogyakarta
ISBN: 978-602-72734-1-2
Tebal: xvi+326 halaman
Cover : Soft Cover
Kertas : Bookpaper 70 gr Ukuran : 15 × 23 cm
Cetakan Pertama: Oktober 2015
Buku Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan berisikan dua puluh satu artikel yang mencoba melihat hubungan ulang-alik antara teori, prinsip, dan konsep-konsep penulisan kritik seni dengan praktik seni pertunjukan di Indonesia muthakhir serta pengalaman penonton dalam mengapresiasikannya. Disusun dalam empat diskusi utama, Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan mengetengahkan dasar-dasar penulisan kritik pertunjukan serta wawasan pertunjukan yang diperlukan sebagai bekal bagi seorang kritikus seni pertunjukan, yang diteruskan dengan contoh-contoh dari dua model penulisan kritik pertunjukan, yakni kritik atas konsep dan riwayat kekaryaan tokoh seni pertunjukan serta peristiwa perayaan pertunjukan dalam berbagai festival. Kehadiran Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan melengkapi pemikiran-pemikiran Dr. Sal Murgiyanto, yang sebelumnya telah dipublikasikan melalui beberapa buku antara lain Ketika Cahaya Merah Memudar: Sebuah Kritik Tari (1993), Kritik Tari: Bekal dan Kemampuan Dasar (2002), sertaTradisi dan Inovasi (2004).
Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan merupakan buku yang disusun dari artikel-artikel Dr. Sal Murgiyanto, seorang penari-penata tari, pendidik, pemikir, dan kritikus seni pertunjukan yang dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, 27 Desember 1945. Sal memperoleh gelar Seniman Seni Tari dari ASTI Yogyakarta (1975), gelar M.A. dari Departemen Tari Dan Teater Universitas Colorado (1976), dan gelar Ph.D. dari Departemen Kajian Pertunjukan Universitas New York (1991). Sal pernah menjadi Dosen antara lain di ASTI Yogyakarta, IKJ Jakarta, Pasca Sarjana UGM, ISI Surakarta, ISI Yogyakarta, University of California, dan Taipei National University of the Art. Sal juga pernah terlibat sebagai Wakil Presiden Asian Dance Association, Anggota DKJ, Konsultan Yayasan Kesenian Jakarta, Ketua Masyarakat Kesenian Jakarta, Pendiri dan Ketua Pelaksana Indonesian Dance Festival, Anggota World Dance Alliance Asia Pacific, Ketua Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, dan Anggota Yayasan Seni Budaya Jakarta (IKJ).
Saat ini Sal Murgiyanto mendirikan dan menggerakkan komunitas Senrepita Yogyakarta, yang berupaya menumbuhkan karya-karya dan wacana tari kontemporer khususnya, dan memajukan kegiatan budaya pada umumnya. Senrepita bisa diartikan sebagai “Seni Pertunjukan Pilihan Kita,” namun bisa pula diartikan sebagai “Sentonorejo 7A,“ alamat kediaman Sal Murgiyanto, yang menjadi sekretariat komunitas ini. Pendirian Senrepita bermula dari gagasan Sal Murgiyanto untuk mengembangkan wacana dan karya tari di Yogyakarta melalui kegiatan gelar dan diskusi tari dalam lingkup terbatas. Bersama Anastasia Melati, Sal Murgiyanto kemudian mengembangkan kegiatan ini hingga akhirnya Senrepita terbentuk pada Maret 2014. Pada agustus 2014, Senrepita turut menginisiasi dan mengorganisir program Coaching Clinic Menuliskan Pertunjukan (CCMP) yang dihelat di Jakarta, Surakarta, Cirebon, dan Yogyakarta, dengan mengumpulkan beberapa penulis dan tutor kritik seni pertunjukan dari seluruh Indonesia. Selain terus menyelenggarakan gelar dan diskusi tari, kini Senrepita juga fokus pada bidang penulisan kritik dan referensi dengan memproduksi buku-buku seni pertunjukan.
Judul: Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan
Penulis: Sal Murgiyanto
Editor : Dede Pramayoza
Penerbit: Penerbit Pasca Sarjana – IKJ dan Komunitas SENREPITA Yogyakarta
ISBN: 978-602-72734-1-2
Tebal: xvi+326 halaman
Cover : Soft Cover
Kertas : Bookpaper 70 gr Ukuran : 15 × 23 cm
Cetakan Pertama: Oktober 2015