Pergelaran: Lono Simatupang


Buku berupa kumpulan tulisan yang ditulis oleh Lono Simatupang ini menjelaskan beberapa metode yang dapat digunakan dalam berbagai penelitian Seni-Budaya. Keseluruhan tulisan pada dasarnya berangkat dari kesadaran bahwa fenomena seni adalah ekspresi dari suatu kebudayaan, yang menunjukkan hal-hal yang dipandang sebagai yang terbaik dari keseluruhan kebudayaan tersebut. Cara pandang ini, tentu saja dipengaruhi oleh tradisi penelitian antropologi, yang memandang perkembangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuan dan praktik seni senantiasa berdialog dengan perubahan realitas sosial-budaya suatu masyarakat yang menjadi penyangga aktivitas seni-budaya itu.


Kenyataannya, seringkali perkembangan peranti ilmu pengetahuan seni di lingkungan akademik di Indonesia tertinggal dari praktik-praktik seni-budaya yang berada di luar wilayah akademis itu. Inilah salah satu hal yang ditawarkan kumpulan tulisan ini, yakni bahwa ilmu pengetahuan seni-budaya harus tumbuh dan berkembang dengan menambahkan objek kajian dan pertanyaan penelitian baru, yang relatif belum dipertanyakan sebelumnya di ranah akademis seni-budaya itu sendiri. Melalui penerapan perspektif baru terhadap objek kajian, penelitian seni-budaya diharapkan dapat membangun teori yang dekat dengan praktik, sebagai sesuatu yang berteori/menteorikan (theorizing) praktik ketimbang menggunakan teori-teori yang telah ada.
Tulisan-tulisan Lono Simatupang dalam buku ini dimaksudkan sebagai pengantar mengenai pergeseran perspektif yang terjadi dalam kajian seni-budaya. Pembahasan berfokus pada pendekatan kajian pergelaran (performance studies), yakni dengan merekomendasikan performancre centered approach, yang memproduksi pengetahuan dari dalam praktik seni itu sendiri, ketimbang melihatnya dari aspek fungsi, teori atau relasi di luar praktik itu. Pergeseran itu, penting untuk melihat berbagai fenomena seni di Nusantara, sehingga pembacaan atas randai, misalnya, tidak harus dipaksa untuk ditelusuri dengan terma-terma seni yang cenderung parsial, misalnya sebagai teater, tari, atau bahkan pencak silat. Sejatinya, ada banyak genre pergelaran di Nusantara yang tidak mudah dikateorisasi berdasarkan teori-teori yang telah ada, melainkan membutuhkan teori baru, yang dibangun dari penyelidikan seksama atas ontologi dari genre itu sendiri.

Oleh sebab itu, buku ini menyajikan suatu perspektif yang bernilai alternatif atas cara baca umum terhadap aktivitas seni-budaya yang telah baku selama ini. Melalui cara reflektif dan kritis, Lono Simatupang mempertanyakan beberapa konsep dan perspektif atas fenomena seni-budaya. Selanjutnya, ia mengajak untuk mempertimbangkan cara membangun pengetahuan seni-budaya, yang menggabungkan beberapa perspektif yang relatif kurang lazim digunakan dalam kajian seni-budaya selama ini, yakni: (1) perspektif fenomenologi, yang menaruh minat pada dunia pengalaman manusia; dab (2) pendekatan yang terpusat pada pergelaran (performance centered approach) yang dipengaruhi oleh metode etnografi dalam tradisi ilmu antropologi. Tentunya, buku ini akan bermanfaat bagi mereka yang menaruh minat pada kajian seni-budaya secara luas, bukan saja untuk memahami praktik seni, maknanya di dalam ranah kebudayaan, tapi juga bagaimana kebijakan dan strategi seharusnya dapat dibangun.


Judul: Pergelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni-Budaya
Penulis: Lono Simatupang
Editor: Dede Pramayoza
Penerbit: Jalasutra Yogyakarta
ISBN : 978-602-8252-87-4
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: xi+312 halaman
Kertas: Bookpaper
Cover: Soft Cover